Sabtu, 06 Januari 2018

Membangkitkan fitrah seksualitas Day 2

Kali ini giliran tim saya yang presentasi, berikut materi yang telah kami susun
*Apa saja tantangan yang kita hadapi saat ini berkaitan degan gender?*
❓Bagaimana cara pengenalan gender pada anak usia dini
❓Bagaimana cara merawat dan menjaga tubuh
❓  Bagaimana menumbuhkan fitrah seksualitas dan menghindari adanya penyimpangan fitrah seksual.

Penyimpangan fitrah seksualitas sangat beragam, kasusnya tidak hanya terjadi di kalangan manusia liberal namun juga manusia relijius, karena setiap aspek fitrah adalah keniscyaan bagi manusia yang perlu mendapat saluran dan mendapat perhatian untuk dididik.

Gangguan perilaku ini karena adanya cidera fitrah (orientasi) seksual, bukan karena bawaan/genetis. Hal ini sependapat dengan beberapa teman psikiater, yang merujuk pada beberapa riset tentang orientasi seksual ini.

*Apa itu fitrah seksualitas? Seberapa penting  nya kita bangkitkan?*

Sebagai seorang muslim/muslimah, landasan utama keyakinan adalah kepada Al-Qur'an,  yaitu di QS. Ar-Rum : 21; QS Asy Syu'ara : 166. Jelaslah bahwa fitrah orientasi seksual laki-laki itu adalah perempuan dan orientasi seksual perempuan adalah laki-laki.
Fitrah seksualitas adalah tentang bagaimana seseorang berfikir, merasa dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan sejati
Mendidik anak sesuai fitrah seksualitas artinya mengenalkan anak bagaimana bersikap, berpikir, dan merasa seperti gendernya.

*Media edukasi*

https://m.youtube.com/watch?v=878HzqGwWp8

https://youtu.be/4uyKh6bxTcM

*Bagaimana Solusinya?*

Salah satunya yang bisa orang tua terapkan adalah mengarahkan kecenderungan seksual anak
Kecenderungan seksual diciptakan agar menjadi media kelangsungan dan reproduksi bagi seluruh makhluk.
Agar kecenderungan seksual dalam diri anak mengalir dengan tenang tanpa gangguan eksternal yang dapat menyebabkan melenceng dari perilaku yang lurus, Islam menjaga anak2 dengan memberinya perintah dan larangan.
Hal itu dilakukan agar kecenderungan seksual nya menjadi terarah, sehingga tetap dapat menjadi pribadi yang proporsional dan suci tanpa ada sesuatu yang mencemarinya.
Kaidah2 tersebut dicontohkan oleh Rasullulah yaitu :
1. Melatih anak meminta izin ketika masuk rumah/ kamar orang tua.
Ada tiga waktu anak harus meminta izin yaitu sebelum shalat subuh,waktu tidur siang, dan setelah shalat isya
(Q.s an Nur : 58 - 59)
2. Membiasakan anak menundukkan pandangan dan menutup aurat
3. Memisahkan tempat tidur anak
4. Melatih anak tidur dalam posisi miring ke kanan
5. Menjauhkan anak dari ikhtilat bersama lawan jenis
6. Mengajarkan kewajiban Mandi Junub ketika anak mendekati akil Baligh
7. Menjelaskan perbedaan jenis kelamin dan bahaya zina ketika anak mendekati baligh
8. Menganjurkan pernikahan dini pada anak

_Disusun Oleh : Kelompok 2 Bunsay#1_Bandung 2_

📚 Sumber bacaan:
_Tulisan Diah Mahmudah, S.Psi, Psikolog. (Wakil Ketua HEbAT Bandung 2018/2020)_

_Fitrah based Education, 2016, Harry Santosa, Yayasan Cahaya Mutiara Timur_

_DR. Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid, Penerjemah Farid Abdul Aziz Qurusy, Prophetic Parenting, Cara Nabi Mendidik Anak, Pro U Media, 2010_

Tri Endang Jatmikowati, Ria Angin, dan Ernawati, MODEL DAN  MATERI PENDIDIKAN SEKS  ANAK USIA DINI   PERSPEKTIF GENDER
UNTUK  MENGHINDARKAN SEXUAL ABUSE,FKIP Universitas Muhammadiyah Jember, Cakrawala pendidikan, 2015

Rangkuman Diskusi
Bagaimama jika anak usia 0-6 tahun diberi mainan atau bermain yang berlainan dengan gendernya. Misalnya anak laki2 main masak2n/boneka, anak perempuan main bola tendang/mobil2n/robot2n.. Mengingat anak khan suka pengen aja pinjem mainan punya temannya.
Saya pernah baca artikel bahwa memberikan mainan tdk harus menurut gendernya, karena akan mempengaruhi daya kognitif ke anak dan membatasi jangkauan keterampilan. Biarkan mereka memilih mau mainan apa..akan tetapi kita sebagai ortu tetap memberi pemahaman kepada anak sesuai gendernya.
Kl warna ga masalah teh laki2 suka warna pink, karena blm ada penelitian bahwa laki2 harus suka warna biru dan perempuan suka warna pink akan mempengaruhi seksualitasnya..tapi kl pakaian dress misalnya atau mukena di pakai laki2 atau peci sebaliknya dipakai anak perempuan sudah jelas jangan..Ortu harus selalu mengarahkan / memberi pemahaman sesuai gendernya ke anak..karena di Al.quran juga sudah di jelaskan bahwa pakaian tdk menyerupai lawan jenis..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar