Minggu, 26 September 2021

Identifikasi Aksi

 Meluaskan manfaat dengan menebarkan aksi adalah awal permulaan kami sebagai tim Lentera Ibu dengan cara identifikasi aksi terlebih dahulu.



Setelah mendapatkan materi ke 5 tentang identifikasi aksi


Saatnya kami berlari dengan berbagai ide untuk eksekusi aksi atau gerakan. 


Kami diminta membuat media sosial tim sebagai media untuk meluaskan manfaat. 

Alhamdulillah tim Lentera Ibu sudah mempunyai Instagram dan berjalan membagikan konten seputar emotional healing.

Untuk melengkapi fanpage dan website kami pun menunjuk pj masing - masing media. 



Lalu kami merumuskan aksi apa yang akan dijadikan campaign atau gerakan untuk menebarkan manfaat. 

Campaign kami fokus pada menejemen emosi. Dimana salah satu langkah nya yaitu bisa menghadirkan emosi positif setiap harinya.

Jika emosi positif lebih dominan daripada emosi negatif ( minimal 3:1) maka kemampuan menejemen emosi nya pun bisa lebih terkontrol.


Ada 3 emosi positif di awal aksi kami, yaitu syukur tenang dan cinta.

Dimana emosi inilah yang nantinya sebagai pemantik cahaya dari Qolbu.

Seperti campaign kami "Nyalakan Cahaya dari Qolbu" melalui LENTERA

LENgkapi Syukur

Tentram kan Jiwa

RAsakan dan Tebarkan cinta




Kami pun membuat analisis Swot dari sember daya tim yang dimiliki. 

Berikut hasil diskusi kami tertuang dalam template



















Untuk fundraising saat ini tim kami belum membutuhkan 




Sabtu, 11 September 2021

Buddy review materi smart goal

 

Review buddy
Kali ini saya di pasangkan dengan mba Ika nurmaya dari Tim quality couple

MasyaAllah tim nya keren, masalah yang diangkat tentang komunikasi
Dengan visi dan misi nya yaitu  membangun pola komunikasi efektif dan produktif sehingga tercapai keluarga Bahagia

Waah siapa sih yang tidak butuh ilmu komunikasi?
Jangankan untuk berbicara pada orang baru, berbicara pada orang dekat pun kadang masih kesulitan dan salah persepsi.

Komunikasi jadi salah satu point penting di kehidupan. Bayangkan jadinya jika kita tidak bisa mengungkapkan dengan benar maksud dan tujuan ataupun perasaan di dalam diri, tentu kesalahan penafsiran banyak terjadi.

Itupun yang terjadi saat ini, pola komunikasi yang tidak baik menyebabkan banyaknya kegagalan pemahaman maupun pola pengasuhan yang kurang tepat.

Komunikasi ini pun jadi akar masalah konflik yang sering terjadi. Salah persepsi mengahdirkan prasangka, yang jika tidak di konfirmasi tumbuh menjadi penyakit hati. Naudzubillah.

Dalam jurnal mba Ika, dipaparkan tentang Kualitas Komunikasi kita dilihat dari:

Orang tidak bisa tidak berkomunikasi

Tujuan komunikasi adalah mencapai maksud

Kualitas komunikasi diukur dari respon yang dimaksud

Rapor Builiding: membangun hubungan komunikasi yang baik

4 Skills Komunikasi:

Thinking

2. Listening

Speaking

Nonverbal

Komponen komunikasi:

Kata-kata 7%

Nada suara 38%

Bahasa tubuh 55%

Komunikasi dari sisi sender:

Be Clear: sampaikan informasi dengan jelas

Add Value: tambahkan nilai bukan ngomel-ngomel

Be Relevant: nyambung, sesuai dengan yang sedang dibicarakan

Be Accurate: tidak mengada-ngada, informasi tidak dikira tapi akurat

The Communication Process:

Medium akan mempengaruhi proses komunikasi

Sender: Express

Medium: Transmits

Masih banyak pembahasan lain nya yang pasti ilmu nya keren.

Apa yang sudah baik?
Secara keseluruhan semua sudah sangat baik dan jelas. Smart goal yang dicapai sudah sangat terperinci.
Masing- masing sudah mempunyai indikator keberhasilan nya juga.

Apa yang perlu di perbaiki?
Karena keseluruhan sudah baik, kemungkinan tinggal melanjutkan pada action nya saja, dan teknis bagaimana gerakan/ masalah Tim ini bisa mendapatkan solusi yang nanti nya bisa di berikan pada masyarakat.

Selamat berjuang dan membumikan pola komunikasi yang baik 🤗



Minggu, 05 September 2021

Membuat smart goal

Tujuan adalah salah satu komponen penting dalam hal apapun. Dalam hidup, tujuan itu menjadi kekuatan agar terus bergerak. Tentu tujuan yang baik akan menghasilkan gerakan- gerakan yang baik pula.

Begitupun dalam suatu tim di kampus ibu pembaharu ini. Kami diminta menetapkan tujuan yang smart.

Apa itu smart?

Specific, Measurable, Achievable, Relevant dan Timebound.

Dalam memetakan smart goal ini, kami tim Lentera Ibu berdiskusi via zoom. Membahas kembali tujuan dibentuknya Lentera ibu, melihat masalah pribadi menjadi masalah Tim kemudian memetakan tujuan yang ingin di capai.



Tak hanya itu, kami pun berdiskusi tentang indikator keberhasilan, baik secara tim maupun individu. Dimana setiap individu punya target nya masing- masing.

Lentera ibu mewadahi hal seputar menejemen emosi, lebih spesifiknya tentang berdamai dengan masa lalu.

Setelah mampu menerima dan memaafkan luka di masa lalu, mampu mengelola respon emosi dengan baik, mengeluarkan respon yang tepat untuk stimulusnya. Serta reinstal karakter, atau membuat karakter dan kebiasaan baru sesuai Al Qur'an dan Sunnah. Dimana di contohkan oleh para ibunda ( wanita- wanita dalam kehidupan Nabi Muhammad dan dalam Al Qur'an. 




Kemudian, kami berdiskusi juga tentang potensi masing- masing anggota. 

Jumlah tim Lentera ibu 11 orang. Jumlah tim yang cukup banyak  dimana setiap anggota memaparkan hasil st30 nya lalu menuliskan potensi terbaik nya. Passion dan kontribusi apa yang bisa di berikan di dalam tim Lentera ibu. Alhamdulillah tim kami lengkap dengan keahlian masinh- masing.



Lalu ada golden rules dan exit procedure dimana sebelumnya ada identifikasi konflik terlebih dahulu. Sehingga nantinya sebelum ada konflik, kami mampu mencari solusi sebelum konflik terjadi.






Setelah itu, kami berdiskusi tentang milestone yang ingin di capai, dimulai dari 1 bulan pertama. 3 bulan berikutnya sampai 1 tahun pertama terlebih dahulu.


Bismillah mohon doanya agar dari setiap individu dalam tim Lentera ibu mampu menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya kemudian meluaskan manfaat bagi teman- teman lain yang mempunyai masalah sama.