Senin, 15 Januari 2018

Membangkitkan Fitrah seksual anak day 8




JENIS SENTUHAN - yws

Sentuhan bisa menjadi "obat" mujarab bagi beragam gangguan emosi, namun sebaliknya juga bisa menjadi musuh terburuk yang menyebabkan munculnya gangguan emosi.

Ada 5 jenis sentuhan yang berbeda dalam cara dan menimbulkan efek yang berbeda pula. 5 jenis sentuhan ini yang perlu dikenalkan pada anak/remaja, dan diajarkan bagaimana cara meresponnya dengan cara yang tepat sesuai budaya dan value yang diyakini. 5 jenis sentuhan ini adalah;

1. Sentuhan tidak disengaja
Sentuhan ini terjadi karena ketidak-sengajaan, misalnya bersenggolan saat berada dalam kerumunan, di kendaraan umum yang padat atau dalam lift, dll.

2. Salam atau penghormatan
Melakukan high five, berjabat tangan, cipika-cipiki, menepuk punggung, adu kepalan di antara teman, saudara, team olah raga, dll. yang dimaksudkan untuk menjalin keakraban. Tetap perlu memperhatikan batasan kewajaran yang diterima dalam budaya atau value suatu kelompok.

3. Profesional
Sentuhan yang dilakukan oleh profesional dalam pekerjaannya, misalnya dokter, tukang pijat, tukang cukur, dll. Bagi mereka maka menyentuh adalah penting dilakukan. Para profesional ini memiliki batasan etik saat menyentuh pasien atau klien-kliennya, sehingga kita bisa mempercayainya.

4. Afeksi
Sentuhan yang dilakukan untuk menunjukkan kasih sayang dan perhatian. Misalnya, orangtua memeluk anaknya atau ibu mencium pipi anaknya sebelum tidur. Sentuhan ini tidak tertuju pada area privat dari tubuh seseorang. Juga tidak ada keinginan atau dorongan untuk melakukan lebih jauh dari itu.

5. Seksual
Sentuhan dimaksudkan untuk menjalin kedekatan atau hubungan seksual yang lebih intim. Sentuhan ini tertuju pada area privat dari tubuh.

Dengan memahami jenis-jenis sentuhan ini, mudah-mudahan garis batas perilaku yang pantas dan tidak pantas menjadi lebih jelas. Misalnya, bila saat berdesak-desakkan ada orang yang menyentuh bagian tubuh privat dengan memanfaatkan situasi yang ada, maka sentuhan tersebut bisa masuk ke sentuhan no. 5.

Atau bila sentuhan no 3 dilakukan pada anak, maka perlu didampingi oleh orangtuanya.

Sentuhan no. 4 hanya boleh dilakukan oleh orangtua kepada anaknya. Paman tidak boleh melakukannya kepada keponakannya. Tetangga tidak boleh melakukan kepada anak tetangganya. Guru tidak boleh melakukannya kepada muridnya.

Teman sejenis (perempuan-perempuan) bisa melakukan sentuhan no. 4. Namun tetap perlu berhati-hati, karena selalu bisa jatuh ke sentuhan no. 5 bila memang ada intensi atau niat tertentu pada salah seorang di antaranya.

*Dicuplik dan diterjemahkan dengan tambahan, dari buku Understanding and Caring for The Hurt Child dari Diana-Lea Baranovich.

Yeti Widiati 040116Saat ayah sedang berjauhan dengan anaknya, maka ada beberapa hal yang bisa dilakukan :

# Hadirkan sosok laki-laki pengganti ayah
( supaya anak tau laki-laki seperti apa. Bisa paman, kakek) yang tinggal serumah atau sering berinteraksi dirumah

# Selalu Hadirkan sosok ayah dalam setiap harinya. ( misalkan: setiap pagi simpan tugas dibawah bantal anak oleh ibunya, nah setelah itu bisa video call atau telponan dengan anaknya menanyakan progres) ini akan membuat anak merasa terus diperhatikan oleh ayahnyaAyah masa kini mulai terlibat dalam kegiatan pengasuhan anak.

Para Ayah:
• Be there. Invest your time. Hadir untuk anak. Total, relate, engage
• Be happy. Ikhlas dan gembira
• Be emphatic, be kind. Sentuhan dan pelukan menyembuhkan luka hati
• Be focus. Keluarga = prioritas utama dalam hidup. Keep the trust, be trustworhty[16:06, 1/12/2018] kesimpulan bahwa kedekatan orangtua dengan anak adalah hal yg harus diupayakan.
Orangtua yang dekat dengan anak berarti anak tanpa ragu menjadikan orangtua sebagai narasumber utamanya mengenai berbagai hal, termasuk topik seks.
Maka orangtua pun harus terus menerus membekali diri dengan pengetahuan dan ketrampilan untuk menjawab rasa ingin tahu anak sesuai usianya
 "Dalam pergaulan ajak anak untuk bersama2 menyelamatkan generasi muda. Tempatkan sebagai subyek, bukan obyek" - Ust Nouman Ali Khan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar