Selasa, 23 Januari 2018

MEMBANGUN KOMUNITAS MEMBANGUN PERADABAN

MEMBANGUN KOMUNITAS MEMBANGUN PERADABAN
peran saya sebagai KOORDINATOR KOTA yaitu :

Pengurus KB Cimahi-KBB ( Kabupaten Bandung Barat)

Kondisi masyarakat/member yg saya pimpin saat ini sangat butuh ilmu tentang pengasuhan dan pendidikan anak, terutama dari faktor pendidikan, ekonomi yang sebagian besar masih masuk kategori menengah- menengah kebawah sehingga membutuhkan ilmu dalam pengasuhan.
Cimahi sendiri merupakan kota kecil yang menjadi pertengahan diantara kota Bandung, banyak sekali acara Ibu Profesional Bandung yang keren- keren, tetapi member tidak bisa hadir dikarenakan keterbatasan jarak, Maka dari itu saya tergerak membantu teman- teman pengurus di Cimahi untuk ikut serta memfasilitasi teman - teman yang mau belajar.

Tantangan-tantangan yang saya hadapi sebagai pengurus KB Cimahi -KBB ini  berkaitan dengan antusiasme yang tinggi, tetapi ke aktifan member yang kurang sehingga banyak yang silent reader, adapun jika diadakan acara offline peserta yang datang sangat sedikit bisa dihitung jari, padahal sudah dipilihkan tema yang benar- benar dibutuhkan oleh member sendiri ( berdasarkan survey), untuk alasan tidak bisa datang dikarenakan kendala teknis.
sehingga diperlukan upaya untuk membuat member merasa diwadahi dan ikut aktif memberikan suaranya untuk program - program kami selanjutnya.

saya menemukan bakat alami saya di Ibu Profesional ini, mata saya berbinar ketika berkumpul dan bersinergi dengan temn- teman seperjuangan yang punya visi misi yang sama terutama di bidang parenting, maka saya bisa mendedikasikan diri sebagai salah seorang yang memfasilitasi orang2 untuk belajar, menjadi penyelenggara event parenting, berkecimpung di dapur pengurus dan merencanakan event2 keren yang dibutuhkan member.

Saya akan menggunakan bakat tersebut untuk kebermanfaatan komunitas dengan bersungguh - sungguh semampu saya untuk menjembatani atau menjadi wadah kami belajar bersama. Tugas saya sebagai sekretaris kadang disambil sebagai tim desain flyer juga. 
dimulai dari diri sendiri, terkadang saya menuliskan ilmu - ilmu yang saya dapat dari kelas di IIP di media sosmed pribadi, beberapa ada yang tanya - tanya bahkan berguru juga, saya rasa dimulai dari diri sendiri mengaplikasikan ilmu yang didapat kemudian mencoba menebar manfaat pada sesama, hingga akhirnya ada yang tertarik dan bergabung bersama menjadi member Ibu profesional, sebelumnya bisa ikut KB Cimahi- KBB dulu untuk yang domisili di Cimahi KBB untuk lebih mengenal dan tertarik pada IIP, karena sekarang antusiasme orang - orang terhadapp IIP sangan besar sekali, sehingga kelas matrikulasi pun dibatasi, terutama untuk kota Bandung.

Tahun depan mudah - mudahan acara - acara yang bisa kami fasilitasi bisa diterima dan diikuti oleh bamember terutama ataupun masyarakat cimahi lainnya, dan ilmu nya akan bermanfaat untuk masing - masing keluarga, karena saya yakin keluarga adalah pendidikan utama untuk keluarga, maka jika pendidikan di keluarga sudah oke, anak sudah siap 'dilepas' ke luar dengan baik, sehingga nanti bia ber sosialisasi dengan baik. saya pribadi membutuhkan lingkungan yang baik bagi perkembangan anak saya maka dari itu dimulai dari keluarga kita masing - masing mudah2n bisa bermanfaat untuk semua :)


It takes a Village to raise a CHILD

Perlu orang sekampung untuk membesarkan anakMaka sudah saatnya kita mengembalikan keluarga dan komunitas yang kita bangun sebagai sentra pendidikan peradaban. Karena sesungguhnya peradaban adalah milik keluarga dan komunitas, karena di dalamnya akan muncul karya peradaban dan generasi peradaban yaitu anak-anak kita.


"Allah tidak akan membebani kaumnya, melebihi kemampuannya"

Jumat, 19 Januari 2018

Aliran Rasa Matrikulasi kordinator

menjadi kordinator IIP Bnadung adalah suatu kebanggan tersenderi untuk satqa, setelah family gathering kemarin dan dapat sesutu dari bu Septi bahwa kita harus inside out, dimulai dari dalam keluar.
jadi saya mencoba menyelesaikan di dalam diri dahulu kemudian keluar dengan sebaik - baiknya.
menjadi pengurus dimulai dengan mencari ridho suami dan anak, lalu memulai dengan manajemen waktu.
 alhamdulillah perlahan bisa menyesuaikan, tapi qodarullah beberapa hari kebelakang ini kami sekeluarga sakit, bergantian dari suami saya dan anak, jadi tidak bisa maksimal mengikuti kelas, apalagi kelas sekarang memakai GC jadi harus adapatasi dahulu tapi insyaAllah selalu siap mengikuti.
dengan fasilitator yang baik dan teman2 sekelas yang hebat InsyaAllah saya siap engikuti kelas ini.
,udah- mudahan bermanfaat :)

Senin, 15 Januari 2018

Membangkitkan Fitrah seksual anak day 4

bahasan kali ini tentang pendidikan mencegah pelecehan dan penyimpangan  seksual pada anak.



Kira-kira, kenapa ya anak sekarang idolanya aneh-aneh?
Yang jelas banyak madharatnya justru dipuja-puja?
Banyak kasus penyimpangan seksual yang awalnya ikut-ikutan idolanya.
jawabannya adalah Media yg berperan menyebarkan virus itu.
Coba lihat bagaimana artis yg hamil, maaf, di luar nikah jd tampak biasa saja, bahkan sdh tdk merasa malu lagi, diberitakan berulang kali bahkan justru menaikan pamornya.
Kehadiran tokoh2 yg kemayu pun bagi sy pribadi sungguh mengkhawatirkan, karena takut anak2 kita berpikir kalau di dunia ini ada manusia lain selain laki2 dan perempuan.
itu sepertinya salah satu agenda penggiat LGBT. Agar keberadaan kaumnya dianggap normal dan wajar.
Jaman dulu saya kira pergaulan bebas adalah masalah paling akut di masyarakat, sekarang ternyata  bisa terjadi karena beberapa hal.
1. Karena ada faktor alami dari si otak penderita mengingat terus bagian atau objek yang dibayangkannya.
2. Bisa karena faktor trauma

Bahasan tema ini bikin deg2n ya antara khawatir,tabu ,sedih prihatin sama keadaan sekarang 🙈
Saya pun ada kenalan yang kelainan (gay) dan denger cerita2 nya ngeri pisan, rata2 latar belakang karena pernah ditolak/ dicampakkan sama cewe, ditolak sekali tapi sakit hati bnget atau beberapa kali sampai akhirnya minder, cari tempat nyaman dapet nya curhat2 kebawa lingkungan dan terjerumus.
Jadi memang lgbt ini bukan bawaan dan hati2 menular.
Nah yang jadi peer juga adalah membatasi pergaulan dan 'rasa'. kan lumrah ya ada rasa suka- sukaan sama temen, gimana cara kita ngasih tau anak untuk mengendalikan ini

Membangkitkan Fitrah seksual anak day 5

"Fitrah Seksualitas dan Bahaya Pornografi"
pornografi lebih Bahaya dari Narkoba:
1.  Pengaruh Kokain bisa dihilangkan, sedangkan pornografi tidak.
Pengaruh kokain dapat hilang dengan detoksifikasi, sedangkan efek
pornografi sekali terekam dalam otak, imaji tersebut akan mendekam
dalam otak.
2.  Pornografi merusak saraf otak lebih banyak dibandingkan narkoba.
Narkoba menyebabkan tiga saraf otak rusak,  sedangkan pornografi
lima  saraf,  yang  berakibat  sulit  mengendalikan  emosi  dan  sulit
mengambil keputusan.
3.  Pecandu pornografi lebih sulit dideteksi daripada pencadu narkoba.
Pada  dasarnya  pecandu  narkoba  dan  pornografi  sama-sama
mempeoduksi  dopamine  secara  terus  menerus,  tetapi  pecandu
pornografi bisa memenuhi dengan lebih mudah, bahkan bisa melalui
Hand phone.
4.  Pornografi berpotensi menurunkan kecerdasan.
Semakin  banyak  materi  pornografi  yang  masuk  ke  otak  bagian
belakang,  bagian  otak  lainnya  menjadi  kurang  aktif  terutama  otak
bagian depan (korteks yang menentukan kecerdasan
Tantangan dalam Menumbuhkan Fitrah Seksualitas Pada Anak:
1.  Kurangnya  informasi  tentang  pola  asuh  anak  yang  berbeda  zaman
dengan orang tua.
2.  Komunikasi antara orang tua dan anak.
Karena  pembicaraan  seputar  seksualitas  dianggap  tabu  dan
penjelasannya seringkali tidak secara ilmiah.
3.  Hal yang tabu dan tidak ilmiah ini bisa mendorong anak untuk mencaricari secara sembunyi-sembunyi.
4.  Pengaruh  media  untuk  anak  usia  pre  Aqill  Balig  (11-14  th)  yaitu
paparan pornografi dari video, game atau karakter tertentu.
Solusi dalam Menumbuhkan Fitrah Seksualitas Pada Anak:
1.  Memperbarui informasi mengenai pola asuh anak yang menyesuaikan
zaman, dengan membaca literatur, mengikuti grup parenting.
2.  Menjadikan  komunikasi  orang  tua  dan  anak  sebagai  hal  yang
menyenangkan, sehingga bila orang tua menasehati anak, anak akan
menyambut dan apabila anak ingin bercerita pada orang tua, orang tua
akan menjadi sahabat yang baik.
3.  Tidak tabu lagi membicarakan pendidikan seksual.
4.  Mengajarkan adab menahan diri, membuat aturan penggunaan gadget,
selektif memilh teman, menjelaskan pengaruh hormone remaja.
5.  Memberikan pengetahuan agama lebih dalam
6.  Mengetahui lebih dulu konten informasi yang akan diakses oleh anak
(DVD, buku, dll)
7.  Selalu dampingi anak


pendampingan peran ayah dan ibu Alhamdulillah, betapa beruntungnya bisa selalu dekat dengan keduanya..

Ini teorinya ya teh, diharapkan anak bisa merasakan variasi atau apa ya 😆 perbedaan bonding dari ayah dan ibunya..

Klo lihat konsep awalnya khan "pendampingan keduanya utuh" jadi klo secara pendampingan mah malah bagus, sangat mempengaruhi fitrah seksualitasnya.

Tapi sangat beda pasti kehangatan dari seorang ibu dan seorang ayah..
Dan bakalan beda feelnya klo kedekatan itu ada dominan di rentan waktu tertentu.

Pengalaman :

Waktu remaja pas lagi mulai suka bicarain lawan jenis, saat cerita ke ibu.. Ibu malah ceritain masa lalunya yg sedang ada di masa itu. Klo pas cerita k ayah, ayah malah nasehatin "sok gaul mah sama siapa aja. Asalkan harus jaga diri dan tahu batasan. Cari imam itu yang bagus agamanya, yang punya prinsip dan yang punya tanggung jawab"

Feel cerita sama ibu lebih ke curhat, klo ke ayah lebih ke nasihat.
tidak ada efek negatif kalau anak2 benar2 dekat keduanya.. yang bahaya jika kedekatannya tidak berimbang.
kesimpulan
Pornografi adalah penyakit otak yang bahayanya melebihi narkotika, dia merusak 5 syaraf sekaligus. Dampak pornografi tidak hanya merugikan keberlangsungan hidup si anak, ia juga akan merusak tatanan hidup atau fitrah hidup lingkungan sekitarnya. So, ayo para orang tua sadar penuh dan utuh dalam membersamai anak, terutama sebelum ia memasuki masa akil baligh..



Membangkitkan Fitrah seksual anak day 6

kali ini membahas tentang Membangkitkan Fitrah Seksualitas pada Anak Melalui Aspek Pendidikan Kesehatan Organ Seksual

❇ Fitrah Seksualitas ❇
Tentang bagaimana seseorang berfikir, merasa, dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan sejati.

Fitrah seksualitas memerlukan kedekatan yang berbeda untuk tiap tahapan usia.

0-2 tahun : anak lelaki dan perempuan didekatkan dengan ibunya karena ada proses menyusui.

3-6 tahun : anak lelaki dan anak perempuan harus dekat dengan ayah dan ibunya agar memiliki keseimbangan emosional dan rasional. di usia ini, anak sudah harus memastikan identitas seksualitasnya mulai dari bersikap, berbicara, dan merasa sesuai seksualitasnya. Dimulai dari hal sederhana yaitu melalui cara berpakaian, mengenali bentuk organ seksual nya, dan cara membersihkan organ seksual nya.

7-10 tahun : anak lelaki lebih didekatkan pada ayah. Ayah harus jadi lelaki pertama yang dikenang anak lelakinya dalam peran seksualitas kelelakiannya. Ayah pula yang menjelaskan pada anak lelakinya tatacara mandi wajib dan konsekuensi memiliki sperma bagi lelaki.
sedangkan anak perempuan didekatkan ke ibunya agar peran keperempuanan dan peran keibuannya bangkit. Ibu pula orang pertama yang menjelaskan makna konsekuensi adanya rahim dan telur yang siap dibuahi bagi anak perempuan.

10-14 tahun : anak perempuan didekatkan dengan ayahnya, sebaliknya anak lekaki didekatkan dengan ibunya. Usia dimana puncak fitrah seksualitas dimulai serius menuju peran kedewasaan dan pernikahan. Anak harus dibangkitkan kesadarannya mengenai kesehatan organ reproduksinya, bertanggungjawab atas organ kesehatannya.

❇ Pentingnya Menjaga Kesehatan Organ Seksual❇

Ketika anak sudah diajarkan untuk memahami fitrah seksualitas, berarti tidak luput kita wajib pula mengajarkan kepada mereka untuk menjaga dan merawat kesehatan dan kebersihan organ seksual anak.

Sebagi contoh saat hendak ke toilet, hal yang menjadi perhatian pertama kita adalah apakah toilet tersebut bersih atau tidak, adakah air bersih untuk membasuh, serta adakah tisu bersih untuk mengeringkan. Semua hal tersebut baik langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan kebersihan anggota tubuh, khususnya organ intim yang merupakan bagian dari seksual anatomi.


❇Tantangan yang dihadapi❇
💪🏻 Sulit untuk melatih toilet training.
💪🏻 Anak tidak mandiri untuk membersihkan alat kemaluannya.
💪🏻 Tidak mengetahui perawatan organ reproduksi pada remaja.
💪🏻 Infeksi pada organ reproduksi.

❇Solusi❇
Menjaga kebersihan organ seksual ini seharusnya sudah ditanamkan orangtua ssjak anak masih bayi.
Beda usia dan beda jenis kelamin, beda pula cara membersihkannya.

0-3 tahun : peran orangtua lebih dominan.
✅ Mulailah Toilet Training; biasakan saat membersihkan kelamin bayi setelah BAK dengan mengguyurnya dengan air bersih, jangan hanya dilap kapas/tisu basah.
Setelah diguyur, keringkan selangkangannya dengan handuk/kain lembut bersih. Sebelum memakaikan popok, angin-anginkan dulu agar kelembaban kulitnya terjaga.

✅Cara mengguyur dengan air bersih berlaku untuk seterusnya; yang perlu diperhatikan, pada anak perempuan cebok harus dilakukan dari depan ke belakang. Maksudnya agar kuman-kuman dari daerah anus tidak terbawa ke daerah vagina.
Sementara untuk anak laki-laki, kita harus menarik kulupnya pada saat diguyur dengan air bersih. Jika tidak, kotoran setelah BAK bisa mengendap di lipatan kulup, dan bisa menyebabkan infeksi pada saluran kemih (fimosis).

✅ Menjaga kelembaban kulit saat menggunakan pospak; jangan sampai pospak tidak diganti seharian. Karena bisa menyebabkan iritasi. Sebaiknya segera ganti pospak jika terlihat sudah penuh.
Pilihlah pospak dengan bahan lembut dan tidak menimbulkan alergi pada kulit bayi.

✅ Usia 8 bulan, saat anak sudah bisa duduk sendiri, secara bertahap anak sudah bisa diajarkan buang air di toilet. Tujuannya untuk mengasah insting agar ia senantiasa menjaga kebersihan dengan BAK atau BAB pada tempatnya, dan bukan di celana.

✅ Biasakan agar anak perempuan dan laki-laki memakai celana dalam sedari kecil.

4-8 tahun : anak sudah harus diajarkan untuk bisa melakukannya sendiri.
✅ Sudah bisa cebok sendiri. Anak hanya melanjutkan apa yang sudah biasa dilakukan di usia sebelumnya.

9-12 tahun : anak bertanggung jawab penuh pada kebersihan organ seksualnya.
✅ Perawatan organ seksual harus dilakukan lebih cermat.

anak laki-laki
🚹 Mencuci tangan sebelum dan sesudah BAK dan BAB.
🚹 Menggunakan pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun.
🚹 Hindari celana ketat, karena menyebabkan permukaan organ kemaluan mudah berkeringat. Suhu yang panas di sekitar organ kelamin dapat menimbulkan gangguan pada kehidupan sperma (mengurangi kesuburan).
🚹Jangan bertukar atau memakai celana bekas pakai orang lain karena bisa menularkan penyakit kulit dan kelamin.

anak perempuan
🚺 Rajinlah mengganti pakaian dalam jika terasa lembab. Bersihkan kemaluan dengan teratur, setelah itu keringkan dengan handuk bersih.
🚺 Menjaga kebersihan vagina saat menstruasi. Gantilah pembalut 4-5 kali sehari atau setelah BAK dan mandi untuk menghindari pertumbuhan bakteri.
Sebaiknya pilih pembalut yang berbahan lembut, tidak mengandung parfum/gel, dan memiliki daya rekat yang baik.
🚺 Gantilah pakaian dalam secara teratur.
Gunakan celana dalam berbahan katun, untuk bra pilih yang terbuat dari bahan yang nyaman dan ukurannya sesuai dengan ukuran payudara.

tentang kencing berdiri
Secara medis kencing berdiri adalah penyebab utama penyakit kencing batu pada semua penderita penyakit tersebut dan merupakan salah satu penyebab penyakit lemah syahwat bagi sebagian pria.
: Kebiasaan orang kencing berdiri akan mudah lemah bathin, karena sisa-sisa air dalam pundit-pundi yang tidak habis terpancar menjadikan kelenjar otot-otot dan urat halus sekitar zakar menjadi lembek dan kendur. Berbeda dengan buang air jongkok, dalam keadaan bertinggung tulang paha di kiri dan kanan merenggangkan himpitan buah zakar. Ini memudahkan air kencing mudah mengalir habis dan memudahkan untuk menekan pangkal buah zakar sambil berdehem-dehem. Dengan cara ini, air kencing akan keluar hingga habis, malahan dengan cara ini kekuatan sekitar otot zakar terpelihara.
Ketika buang air kencing berdiri ada rasa tidak puas, karena masih ada sisa air dalam kantong dan telur zakar di bawah batang zakar. Ia berkemungkinan besar menyebabkan kencing batu. Kenyataan membuktikan bahwa batu karang yang berada dalam ginjal atau kantong seni dan telur zakar adalah disebabkan oleh sisa-sisa air kencing yang tak habis terpencar. Endapan demi endapan akhirnya mengkristal/mengeras seperti batu karang.Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Salam melarang kencing berdiri. Dan bagi muslim yang shalat, kadang setelah keluar dari WC dan mau shalat, ketika ruku’ dalam shalat kita merasa ada sesuatu yang keluar dari kemaluan, itu adalah sisa air kencing yang tidak habis terpencar akibat dari kencing berdiri yang tidak tuntas keluar, hal ini menyebabkan shalat tidak sah karena salah satu sarat sahnya shalat adalah bersih dan suci dari najis baik hadats kecil maupun hadats besar, dan air kencing merupakan najis.Tips yang bisa dilakukan :

😍jangan menunda buang air kecil atau menahan kencing
😍gunakan pakaian dalam dari bahan katun
😍jangan terlalu sering menggunakan pantyline
😍ssering mengganti pembalut pada saat haid
😍hindari pemakaian celana yg ketat
😍kurangi pemakaian sabun atau bedak yang mengandung parfum di area genital

Membangkitkan Fitrah seksual anak day 7

Menurut Harry Santosa dalam buku Fitrah Based Education,
Fitrah Seksualitas adalah tentang bagaimana seseorang berpikir, merasa, dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai lelaki sejati atau perempuan sejati.

Di sini yang akan kami bahas adalah mengenai membangkitkan fitrah seksualitas anak.

Setiap anak lahir dengan fitrahnya masing-masing. Menjadi  tugas orangtua untuk membangkitkan fitrah yang dimiliki anak, agar fitrah-fitrah tersebut mampu berkembang optimal.

Pendidikan fitrah seksualitas tentu berbeda dengan pendidikan seks.

Memulai pendidikan fitrah seksualitas bisa dimulai sejak dini, tentu pada awalnya tidak langsung mengenalkan anak pada aktivitas seksual, seperti (maaf) masturbasi atau yang lainnya.

Tujuan utama pendidikan fitrah seksualitas adalah:

1. Membuat anak mengerti tentang identitas seksualnya.
Anak mampu memahami dan memastikan identitas seksualnya sejak berusia 3 tahun.

Namun selama ini pembicaraan seputar seksualitas dan juga mengenalkan kelamin dengan nama ilmiah dianggap tabu oleh masyarakat. Hal yang tabu ini sebetulnya bisa mendorong anak untuk mencari-cari secara sembunyi-sembunyi dan pada akhirnya akan memulai datangnya masalah penyimpangan seksual pada anak. Sehingga kita sebagai orangtua harus menjadi pihak pertama yang secara jujur dan terbuka dalam menyampaikan hal yang berkaitan dengan organ seksual anak.

2. Mengenali peran seksualitas yang ada pada diri.
Anak mampu menempatkan dirinya sesuai peran seksualitasnya, seperti cara berbicara, cara berpakaian atau merasa, berpikir dan bertindak. Diharapkan nantinya anak mampu dengan tegas  menyatakan "saya laki-laki" atau "saya perempuan".

3. Mengajarkan anak untuk melindungi dirinya dari kejahatan seksual.
Ketika anak sudah lancar berbicara dan mulai beraktivitas di lingkungan sosial, maka orangtua perlu mengajarkan tentang area pribadi tubuhnya. Area pribadi tubuh yang dimaksud adalah bagian tubuh yang tidak boleh dipegang oleh orang lain, kecuali untuk pemeriksaan atau untuk dibersihkan. Area pribadi tubuh ini hanya boleh dipegang oleh orangtua ataupun dokter, tentu saja dengan terlebih dulu izin kepada anak.

Tantangan
1.Berkurangnya peran ortu dlm proses pengasuhan
2.Penyimpangan & kejahatan seksual


SOLUSI : Pengenalan Tentang Seks
1. Kapan
Sedini mungkin, sesuai kemampuan berfikir anak (konkrit)
Peran orang tua untuk menjawab pertanyaan anak, secara logis dan ilmiah. Apabila tidak mendapat jawaban, maka mencari jawaban dari buku atau sumber lain yang bisa dipercaya

2. Bagaimana
a. Membangun hubungan dan komunikasi yang akrab antar orang tua dan anak.
b. Berdiskusi dan membicarakan topik seks, sama seperti orangtua mengajari pelajaran lain seperti Sains dan Matematika
c. Cek pengetahuan anak tentang seks secara berkala.
Banyak orangtua mengira anak masih imut-imut dan ternyata pengetahuannya sudah melebihi yang dibayangkan orangtua.

3. Tips-tips
a. Memberikan contoh yang baik pada anak dengan memperlakukan pasangan dengan baik dan dalam melakukan hubungan seks orangtua pada waktu dan tempat yang aman.
b. Ajari anak untuk berpakaian dan berperilaku sopan.
c. Ajari anak untuk menjaga dan mempertahankan harga diri.
Kalau ada yang melecehkan maka lakukan tolak, lari, dan lapor orang dewasa seperti orang tua/ guru.

Pada framework pendidikan berbasih fitrah, membangkitkan fitrah seksualitas pada anak berbeda menurut tahap usia anak.
Ada tiga tahapan usia anak, yaitu :
1. Tahap Pra latih (0-2 tahun dan 3-6 tahun)
2. Tahap pre aqil baligh 1 ( 7-10 tahun)
3. Tahap pre aqil baligh 2 ( 11-14 tahun).

Maka fokus dan bersabarlah mendampingi anak-anak, karena kita hanya punya waktu 14 tahun saja. Saling mengingatkan, saling menguatkan, saling mendoakan ya teman-teman.

Semoga Allah mampukan dan bisa mempertanggungjawabkan amanah ini kelak di hari penghitungan.

Referensi :
1. Harry Santosa, Fitrah Based Education
2. http://www.ummi-online.com/membangkitkan-fitrah-seksualitas-pada-anak-bagian-1.html
3. http://belajarpsikologi.com/pentingnya-pendidikan-seks/
4. Idzma Mahayatika (2016), Workshop mencegah kekerasan seksual pada anak, Kedai Kibie Bandung


Membangkitkan Fitrah seksual anak day 8




JENIS SENTUHAN - yws

Sentuhan bisa menjadi "obat" mujarab bagi beragam gangguan emosi, namun sebaliknya juga bisa menjadi musuh terburuk yang menyebabkan munculnya gangguan emosi.

Ada 5 jenis sentuhan yang berbeda dalam cara dan menimbulkan efek yang berbeda pula. 5 jenis sentuhan ini yang perlu dikenalkan pada anak/remaja, dan diajarkan bagaimana cara meresponnya dengan cara yang tepat sesuai budaya dan value yang diyakini. 5 jenis sentuhan ini adalah;

1. Sentuhan tidak disengaja
Sentuhan ini terjadi karena ketidak-sengajaan, misalnya bersenggolan saat berada dalam kerumunan, di kendaraan umum yang padat atau dalam lift, dll.

2. Salam atau penghormatan
Melakukan high five, berjabat tangan, cipika-cipiki, menepuk punggung, adu kepalan di antara teman, saudara, team olah raga, dll. yang dimaksudkan untuk menjalin keakraban. Tetap perlu memperhatikan batasan kewajaran yang diterima dalam budaya atau value suatu kelompok.

3. Profesional
Sentuhan yang dilakukan oleh profesional dalam pekerjaannya, misalnya dokter, tukang pijat, tukang cukur, dll. Bagi mereka maka menyentuh adalah penting dilakukan. Para profesional ini memiliki batasan etik saat menyentuh pasien atau klien-kliennya, sehingga kita bisa mempercayainya.

4. Afeksi
Sentuhan yang dilakukan untuk menunjukkan kasih sayang dan perhatian. Misalnya, orangtua memeluk anaknya atau ibu mencium pipi anaknya sebelum tidur. Sentuhan ini tidak tertuju pada area privat dari tubuh seseorang. Juga tidak ada keinginan atau dorongan untuk melakukan lebih jauh dari itu.

5. Seksual
Sentuhan dimaksudkan untuk menjalin kedekatan atau hubungan seksual yang lebih intim. Sentuhan ini tertuju pada area privat dari tubuh.

Dengan memahami jenis-jenis sentuhan ini, mudah-mudahan garis batas perilaku yang pantas dan tidak pantas menjadi lebih jelas. Misalnya, bila saat berdesak-desakkan ada orang yang menyentuh bagian tubuh privat dengan memanfaatkan situasi yang ada, maka sentuhan tersebut bisa masuk ke sentuhan no. 5.

Atau bila sentuhan no 3 dilakukan pada anak, maka perlu didampingi oleh orangtuanya.

Sentuhan no. 4 hanya boleh dilakukan oleh orangtua kepada anaknya. Paman tidak boleh melakukannya kepada keponakannya. Tetangga tidak boleh melakukan kepada anak tetangganya. Guru tidak boleh melakukannya kepada muridnya.

Teman sejenis (perempuan-perempuan) bisa melakukan sentuhan no. 4. Namun tetap perlu berhati-hati, karena selalu bisa jatuh ke sentuhan no. 5 bila memang ada intensi atau niat tertentu pada salah seorang di antaranya.

*Dicuplik dan diterjemahkan dengan tambahan, dari buku Understanding and Caring for The Hurt Child dari Diana-Lea Baranovich.

Yeti Widiati 040116Saat ayah sedang berjauhan dengan anaknya, maka ada beberapa hal yang bisa dilakukan :

# Hadirkan sosok laki-laki pengganti ayah
( supaya anak tau laki-laki seperti apa. Bisa paman, kakek) yang tinggal serumah atau sering berinteraksi dirumah

# Selalu Hadirkan sosok ayah dalam setiap harinya. ( misalkan: setiap pagi simpan tugas dibawah bantal anak oleh ibunya, nah setelah itu bisa video call atau telponan dengan anaknya menanyakan progres) ini akan membuat anak merasa terus diperhatikan oleh ayahnyaAyah masa kini mulai terlibat dalam kegiatan pengasuhan anak.

Para Ayah:
• Be there. Invest your time. Hadir untuk anak. Total, relate, engage
• Be happy. Ikhlas dan gembira
• Be emphatic, be kind. Sentuhan dan pelukan menyembuhkan luka hati
• Be focus. Keluarga = prioritas utama dalam hidup. Keep the trust, be trustworhty[16:06, 1/12/2018] kesimpulan bahwa kedekatan orangtua dengan anak adalah hal yg harus diupayakan.
Orangtua yang dekat dengan anak berarti anak tanpa ragu menjadikan orangtua sebagai narasumber utamanya mengenai berbagai hal, termasuk topik seks.
Maka orangtua pun harus terus menerus membekali diri dengan pengetahuan dan ketrampilan untuk menjawab rasa ingin tahu anak sesuai usianya
 "Dalam pergaulan ajak anak untuk bersama2 menyelamatkan generasi muda. Tempatkan sebagai subyek, bukan obyek" - Ust Nouman Ali Khan

Membangkitkan Fitrah seksual anak day 9

bahasan kali ini berbicara seks dengan anak, anak mulai bertanya tentang seks
Anak banyak bertanya, mungkin orang tua kewalahan. Apalagi jika yang ditanyakan adalah hal yang berhubungan denga seks.Tak perlu khawatir, Bunda. Karena sebenarnya yang perlu di khawatirkan adalah ketika kita tidak bisa menjawabnya dengan baik.

❗Ada 3 hal yang menyebabkan orang tua sering salah (kurang tepat) bersikap ketika anak mengomunikasikan keingintahuan sang anak

✍🏻Tidak memahami pentingnya menanggapi pertanyaan/celoteh anak
✍🏻 Tidak mengetahui jawaban
✍🏻 Tahu jawaban. Namun menganggap jawaban tsb belum pantas untuk anak

▪▪▪▪▪▪▪▪

📌Aturan Main Orang tua/ *Tips*ketika menjawab pertanyaan anak mengenai seks.

1⃣Memengang prinsip JUJUR

2⃣. Bersikap wajar
Jangan bedakan reaksi kita dengan saat dia melontarkan pertanyaan selainnya

3⃣. Menggunakan istilah yang tepat
Lebih baik langsung menggunakan nama ilmiahnya

4⃣. Memberikan jawaban sederhana
Harus jelas, tepat sesuai kebutuhan dan kemampuan berpikir anak

5⃣. Menjadi pendengar yang baik
Lakukan kontak mata, mendengarkan dengan baik dan sabar

🔖Sumber bacaan:
📒Mulyadi, Seto. Dkk.(2008). Ketika Anak Bertanya tentang Seks. Jakarta: Grasindo

📒Andika, Alya.(2010). Bicara Seks Bersama Anak. Yogyakarta: Penerbit Pustaka AnggrekApa yang harus dikatakan orangtua jika anak sudah mulai tertarik dengan lawan jenis?
Sikapi  dengan biasa dan ajaklah mengobrol. Teruslah bertanya hingga kita tahu sampai mana anak kita menyukai temannya, tetapi tentu tidak dalam konteks menginterogasi. Bertanyalah sambil menggali sekaligus membimbing dan mengedukasi mereka.

Bagaimana kalau anak minta izin untuk pacaran?
Tanyakan kembali pada anak apa untung ruginya pacaran menurut dia dan tanyakan motifnya, apakah kemauan sendiri atau dipengaruhi teman.
(Ini menurut ayah edy)


Membangkitkan Fitrah seksual anak day 10

kali ini membahas peran ayah terhadap fitrah seksualitas anak
Tugas Ayah dunia akhirat penting bgt Ditambah lagi, secara natural, anak-anak memang paling banyak menghabiskan waktu dengan Ibu...Dan memang belum banyak kesadaran di masyarakat tentang pentingnya ayah dekat dengan anak-anak... jadi ayah2 banyak yg sudah terbiasa hanya mendelegasikan tugas pendidikan anak ke ibu dan ke sekolah... Ternyata ketidakhadiran Ayah bisa merusak fitrah seksualitas anak, Penyebabnya karena memang tidak ada contoh, sampai bisa jadi benci ke Ayah dan cenderung menjadi benci ke lelaki atau merasa gak butuh figur laki2 krn terbiasa hanya dengan sesama gender yaitu Ibunya

 tentang peran ayah saat mendampingi anak, sebetulnya peran ayah dan ibu disesuaikan dengan kebutuhan anak sesuai dgn tahap perkembangannya. Utk pendidikan fitrah seksualitas, misalnya utk balita usia 0-2 tahun anak laki-laki maupun perempuan lebih didekatkan pd ibu krn masa menyusui merupakan tahap awal penguatan fitrah. Jd sebagai ayah, yg bisa dilakukan adalah mendukung ibu utk menyusui, menyendawakan anak setelah menyusui, dan lain sebagainya kalau dilihat dari definisi bahwa fitrah seksualitas itu adalah tentang bagaimana seseorang bersikap, merasa, dan berfikir sesuai identitas seksual nya. Maka, dengan selalu hadir dan berperan sebagai ayah yang baik, sebenarnya sudah membangkitkan fitrah seksualitasnya.. Contoh kecil, ayah bersikap selalu melindungi ibu ketika menyebrang jalan. Maka anak laki-laki akan melihat dan mencontoh, bahwa seorang laki-laki itu sifat nya melindungi..

Rabu, 10 Januari 2018

Membangkitkan Fitrah Seksualitas Day 3

Kelomopok kali ini membahas tentang penyimpangan seksual salah satunya LGBT
*PENTINGKAH MEMBENGKITKAN FITRAH SEKSUAL?*

Dewasa ini, seperti kita ketahui maraknya LGBT menjadi _tantangan_ tersendiri bagi orang tua akhir jaman.
Kebiasaan kaum Luth yang diATM oleh orang-orang yang tidak acuh pada nilai-nilai agama.

Di dunia, bahkan di beberapa daerah di Indonesia. Orang sudah tidak segan menunjukkan kemesraan dengan _sesama jenis_ didepan umum, terutama di media sosial.
Bahkan banyak fil bergenre drama romantis menjadi media kampanye para LGBT.
Film-film ini dikemas dengan sangat apik, sehingga penonton terbawa suasana dan salah-salah akan muncul empati terhadap para pelaku LGBT.

Menurut penelitian, produksi film LGBT terlaris adalah dari negara Thailand.
Di Indonesia pun ada beberapa film yang menyisipkan LGBT sebagai bumbu penyedap utamanya.

Pelaku LGBT merasa bahwa mereka adalah yang paling memahami _Hak Asasi Manusia_.
_Yang kami lakukan itu tidak salah, ini perasaan yang tulus. Ini cermin kejujuran, kami menjadi diri kami yang seseungguhnya._
_Yang salah adalah orang-orang yang menghakimi mereka tanpa tahu apa yang mereka rasakan_. Pikir mereka.

Mirisnya, penyimpangan seksual ini seakan menjadi _trend_ tersendiri.
Pelaku LGBT menularkan kebiasaan mereka pada teman-teman dan lingkungannya.
Percaya atau tidak, _terkadang LGBT ini awalnya habbit lalu menjadi penyakit_.
Jika di satu tempat ada dua pelaku LGBT, maka tidak lama kemudian akan bertambah menjadi dua, tiga, empat, lima dst.

Apakabar dengan dunia?
Apakabar dengan generasi selanjutnya? Bukankah sesama jenis tidak akan menghasilkan apa-apa?
Apakabar dengan agama, masihkah ada dihati mereka?
Apakabar dengan azab, apakah setia menunggu mereka bertaubat?
_*Na'udzubillahi min dzaalik!*_

Untuk itu sangat penting untuk membangkitkan fitrah seksualitas sedini mungkin.
Memberikan pemahaman pada anak, agar mampu merasa dan bersikap sesuai kodratnya.
Bagaimana membimbing agar anak mengimani takdir yang telah digariskan tentang apa jenis kelaminnya?
Bagaimana membimbing anak untuk paham batasan-batasan aurat?
Bagaimana membimbing anak agar tidak terjerumus pada hal-hal yang bertentangan dengan kodratnya?

Menurut Bu Elly Risman, pola asuh sangat berpengaruh dalam menyebabkan anak _keluar_ dari kodratnya (dalam hal ini menjadi pelaku LGBT).
Maka, solusi yang sangat diperlukan adalah memperkuat fondasi, memahamkan fitrah seksualitas sejak dini. Diantaranya dengan:

1. Memberi perhatian pada anak.
Orangtua yang tak acuh, apatis, menyebabkan anak mereka (terutama laki-laki) lemah dalam berfikir, memilih dan mengambil keputusan.

2. Memunculkan peran Ayah lebih intens.
Anak laki-laki banyak yang salah asuh karena kurangnya sosok Ayah dalam kehidupannya.

3. Ibu tidak _overlap_ dalam mendidik anak.
Selama ayah bekerja, anak-anak bersama Ibu seharian. Terkadang anak dijadikan _wadah curhat_ Ibu untuk mengungkapkan kekesalan pada suaminya.
Pada akhirnya anak akan membandingkan dengan sosok Ayah lain diluar sana.
Anak diajak menemani ibu ke salon, arisan dengan tetangga hingga mandi bersama.
Hal ini bisa membuat anak tidak punya model identifikasi untuk menjadi lelaki.
Begitupun anak perempuan, kurang kasih sayang lawan jenis (khususnya Ayah) kadang membuatnya lebih nyaman mencari kasih sayang diluar.

4. Menguatkan fondasi agama.
Sebagaimana kita ketahui, menanamkan nilai agama tidak cukup dikenalkan dengan ritual. Tetapi menanamkan nilai-nili dan perilaku, terutama teladan.

5. Managemen gadget.
Terlalu membebaskan anak menggunakan gadget artinya memberikan mereka kesempatan yang besar untuk terpapar pornografi.
Seperti yang kami sebutkan diatas, bahkan dewasa ini banyak film dengan muatan LGBT dikemas dengan sangat apik dan menarik.
Ini bisa menjadi pemicu anak merasa penasaran kemudian meniru hal tersebut.

Anak-anak masih suci. Menjaga fitrahnya adalah tanggung jawab kita sebagi orangtua.
Kalau bukan kita, siapa lagi?

Inti dari diskusi kali ini adalah kenalkan anak dengan gendernya dan tumbuhkan fitrah sesuai gender tersebut, tidak dibuat candaan laki2 didandani perempuan atau sebaliknya 😊

Sabtu, 06 Januari 2018

Membangkitkan fitrah seksualitas Day 2

Kali ini giliran tim saya yang presentasi, berikut materi yang telah kami susun
*Apa saja tantangan yang kita hadapi saat ini berkaitan degan gender?*
❓Bagaimana cara pengenalan gender pada anak usia dini
❓Bagaimana cara merawat dan menjaga tubuh
❓  Bagaimana menumbuhkan fitrah seksualitas dan menghindari adanya penyimpangan fitrah seksual.

Penyimpangan fitrah seksualitas sangat beragam, kasusnya tidak hanya terjadi di kalangan manusia liberal namun juga manusia relijius, karena setiap aspek fitrah adalah keniscyaan bagi manusia yang perlu mendapat saluran dan mendapat perhatian untuk dididik.

Gangguan perilaku ini karena adanya cidera fitrah (orientasi) seksual, bukan karena bawaan/genetis. Hal ini sependapat dengan beberapa teman psikiater, yang merujuk pada beberapa riset tentang orientasi seksual ini.

*Apa itu fitrah seksualitas? Seberapa penting  nya kita bangkitkan?*

Sebagai seorang muslim/muslimah, landasan utama keyakinan adalah kepada Al-Qur'an,  yaitu di QS. Ar-Rum : 21; QS Asy Syu'ara : 166. Jelaslah bahwa fitrah orientasi seksual laki-laki itu adalah perempuan dan orientasi seksual perempuan adalah laki-laki.
Fitrah seksualitas adalah tentang bagaimana seseorang berfikir, merasa dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan sejati
Mendidik anak sesuai fitrah seksualitas artinya mengenalkan anak bagaimana bersikap, berpikir, dan merasa seperti gendernya.

*Media edukasi*

https://m.youtube.com/watch?v=878HzqGwWp8

https://youtu.be/4uyKh6bxTcM

*Bagaimana Solusinya?*

Salah satunya yang bisa orang tua terapkan adalah mengarahkan kecenderungan seksual anak
Kecenderungan seksual diciptakan agar menjadi media kelangsungan dan reproduksi bagi seluruh makhluk.
Agar kecenderungan seksual dalam diri anak mengalir dengan tenang tanpa gangguan eksternal yang dapat menyebabkan melenceng dari perilaku yang lurus, Islam menjaga anak2 dengan memberinya perintah dan larangan.
Hal itu dilakukan agar kecenderungan seksual nya menjadi terarah, sehingga tetap dapat menjadi pribadi yang proporsional dan suci tanpa ada sesuatu yang mencemarinya.
Kaidah2 tersebut dicontohkan oleh Rasullulah yaitu :
1. Melatih anak meminta izin ketika masuk rumah/ kamar orang tua.
Ada tiga waktu anak harus meminta izin yaitu sebelum shalat subuh,waktu tidur siang, dan setelah shalat isya
(Q.s an Nur : 58 - 59)
2. Membiasakan anak menundukkan pandangan dan menutup aurat
3. Memisahkan tempat tidur anak
4. Melatih anak tidur dalam posisi miring ke kanan
5. Menjauhkan anak dari ikhtilat bersama lawan jenis
6. Mengajarkan kewajiban Mandi Junub ketika anak mendekati akil Baligh
7. Menjelaskan perbedaan jenis kelamin dan bahaya zina ketika anak mendekati baligh
8. Menganjurkan pernikahan dini pada anak

_Disusun Oleh : Kelompok 2 Bunsay#1_Bandung 2_

📚 Sumber bacaan:
_Tulisan Diah Mahmudah, S.Psi, Psikolog. (Wakil Ketua HEbAT Bandung 2018/2020)_

_Fitrah based Education, 2016, Harry Santosa, Yayasan Cahaya Mutiara Timur_

_DR. Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid, Penerjemah Farid Abdul Aziz Qurusy, Prophetic Parenting, Cara Nabi Mendidik Anak, Pro U Media, 2010_

Tri Endang Jatmikowati, Ria Angin, dan Ernawati, MODEL DAN  MATERI PENDIDIKAN SEKS  ANAK USIA DINI   PERSPEKTIF GENDER
UNTUK  MENGHINDARKAN SEXUAL ABUSE,FKIP Universitas Muhammadiyah Jember, Cakrawala pendidikan, 2015

Rangkuman Diskusi
Bagaimama jika anak usia 0-6 tahun diberi mainan atau bermain yang berlainan dengan gendernya. Misalnya anak laki2 main masak2n/boneka, anak perempuan main bola tendang/mobil2n/robot2n.. Mengingat anak khan suka pengen aja pinjem mainan punya temannya.
Saya pernah baca artikel bahwa memberikan mainan tdk harus menurut gendernya, karena akan mempengaruhi daya kognitif ke anak dan membatasi jangkauan keterampilan. Biarkan mereka memilih mau mainan apa..akan tetapi kita sebagai ortu tetap memberi pemahaman kepada anak sesuai gendernya.
Kl warna ga masalah teh laki2 suka warna pink, karena blm ada penelitian bahwa laki2 harus suka warna biru dan perempuan suka warna pink akan mempengaruhi seksualitasnya..tapi kl pakaian dress misalnya atau mukena di pakai laki2 atau peci sebaliknya dipakai anak perempuan sudah jelas jangan..Ortu harus selalu mengarahkan / memberi pemahaman sesuai gendernya ke anak..karena di Al.quran juga sudah di jelaskan bahwa pakaian tdk menyerupai lawan jenis..

Jumat, 05 Januari 2018

Membangkitkan Fitrah Seksualitas Day 1

Materi kali ini disajikan dalam bentuk presentaai tiap kelompok
Presentasi kelompok 1 tema bahasan nya adalah
Proses menumbuhkan fitrah seksualitas dimulai sejak anak masih bayi hingga ia dewasa (sudah akil baligh, kira-kira 14 thn). Fitrah seksualitas akan tumbuh dengan baik bila orang tua hadir secara utuh dan seimbang sehingga anak dapat menjadi laki-laki sejati atau wanita sejati.

Dari diskusi bisa diambil kesimpulan yaitu :
Mulai usia brp mengenal kan alat vital (nama yg sesungguhnya) pada anak?
biasanya di usia 3tahunan anak sudah mulai ngeh soal perbedaan itu di satu buku tentang pendidikan seks anak usia dini, dikatakan disitu "sebaiknya dalam menyebutkan nama alat kelamin L/P menggunakan bahasa ilmiah sehingga kemungkinannya kecil orang akan berpikir bahwa menyebutkan alat kelamin itu memalukan dan tabu"
Kami setuju untuk menyebut nama kelamin dengan nama ilmiahnya, hal tersebut adalah salah satu cara agar anak mengenali dan menjaga anggota tubuhnya. Namun kita mesti sering2 sounding, klo itu bagian dari aurat, jadi tdk boleh diucapkan depan orang banyak, kan malu.
penjelasan arti seksualitas bisa disesuaikan dengan umur anaknya. Klo yg bertanya dibawah 6tahun, jelaskan bahwa seksualitas itu perbedaan laki2 dan perempuan. Tapi klo yg bertanya diatas 6 tahun, bisa lebih kompleks lagi..bisa ditambahkan perbedaan laki2 dan perempuan dalam hal berpikir, merasa dan bersikap. Tanpa ada kaitannya dengan seksi atau minim dalam berpakaian.

Dampak kalau bukan menyebutkan nama sebenarnya organ vital dan agar tidak tabu saat menjelaskan
..

Mungkin bisa dimulai dr kitanya dulu, teh..menyebutnya dengan ekspresi yang ngga kikuk (ini saya juga masih latihan sih 🙈), dan menyebutnya juga dengan suara pelan. Agar anak juga bisa paham itu istilah yang pantas tapi tidak bisa sembarangan disebut. Juga bisa dengan cara berlatih, penis itu sama seperti anggota tubuh yang lain, seperti hidung atau mata...

Harus disounding. cara yang paling menyenangkan dan gampang dicerna barangkali lewat dongeng ya, teteh...
Sebut saja ada sebuah benda, benda ini punya nama, tapi banyak orang tidak pernah menyebut namanya. Alih-alih memberinya sebutan yang lucu-lucu. Di tubuh Hana juga ada yang seperti itu, namanya Vagina. Anggota tubuh yang berfungsi sebagai tempat keluar air kencing. 😊
 Menurut kami dampaknya adalah anak jadi kurang mengenali tubuhnya sendiri teh.